WALKING DEAD
TOMATE Satu lagi film yang mengangkat budaya
masyarakat Sulsel bakal hadir. Walking Dead Tomate yang target tayang akhir November mendatang disutradarai oleh Ekadi Katili.
Dalam
press conference dan launching poster official trailer & poster film ini,
Ekadi Katili mengatakan Pemkab Tana Toraja sangat mendukung film tersebut.
Pengambilan gambar yang berlangsung selama 20 hari ini menelan biaya produksi
sebesar Rp1 miliar.
”Memang
banyak film-film seperti ini yang diproduksi di Sulsel.
Tapi
ini berbeda dari film-film sebelumnya. Harapan kita semoga film ini menjadi
benteng dan bisa menahan kejahatan yang dilakukan oleh orang luar terhadap
mayat dan tengkorak, serta benda nenek moyang kita,” ujarnya dalam keterangan
pers di Aula Unismuh Makassar, Senin (20/8).
Film layar
lebar berlatar horor ini sebagian pembuatannya dilakukan di Toraja. Rumah
Produksi Cinekadi Picture melibatkan sebagian besar pemainnya adalah
putra-putri Toraja. Bahkan tokoh-tokoh utama dalam film ini didominasi oleh
orang Toraja.
“Film
ini sudah selesai proses syutingnya pada Desember 2017 lalu. Hanya saja masih
terkendala dengan proses antrean di bioskop XXI. Sebab antrean film horor
sangatlah panjang. Kami tidak pernah target penonton sih,” ujarnya.
Berdasarkan sinopsis singkat,
film ini menggambarkan bagaimana situasi orang Toraja menghormati orang tua
atau kerabat yang sudah meninggal. Juga bagaimana proses pemakaman dan juga
gambaran perjalanan menuju Puya (surga).
“Kami menangkap ada kesan mereka
yang sudah meninggal itu tidak diperlakukan sebagai orang yang sudah meninggal.
Melainkan mereka masih harus merasakan keberadaannya, layaknya seperti orang
yang masih hidup,” terangnya. (ita/rus/bkm)
No comments:
Post a Comment